Kejayaan Indonesia yang puncaknya berulang dengan siklus setiap
700 tahunan.
Apakah trend tersebut akan berlanjut?
“History repeat itself”?
Pada 700 tahun yang pertama, tepatnya pada abad ke-7 negeri ini pernah jaya. Kita mengenalnya sebagai Sriwijaya. Kerajaan Buddha Sriwijaya berkembang pesat di Sumatra pada Abad ke 7. Pada puncak kejayaannya, Sriwijaya menguasai daerah sejauh Jawa Tengah dan Kamboja
Pada 700 tahun yang kedua, tepatnya pada
abad ke-14, negeri ini kembali jaya. Kita mengenalnya sebagai
Majapahit. Patih Majapahit berkuasa antara tahun 1331 hingga 1364, Gajah Mada,
berhasil memperoleh kekuasaan atas wilayah yang kini sebagian besarnya
adalah Indonesia beserta hampir seluruh Semenanjung Melayu. Warisan dari
masa Gajah Mada termasuk kodifikasi hukum dan pembentukan kebudayaan
Jawa, seperti yang terlihat dalam wiracarita Ramayana.
Sekarang, pada 700 tahun yang ketiga,
tepatnya pada abad ke-21, Puncak kejayaan Indonesia yaitu pada tahun 1998, tepat sebelum kejatuhan Presiden Soeharto. Mengapa demikian, karena sebelum era tahun 1998, Indonesia mengalami kemajuan disemua bidang kehidupan.
Di bidang olah raga :
Peringkat FIFA tertinggi : 76 (September 1998), sedangkan saat ini, Indonesia menempati peringkat ke-151, kalah oleh Filipina yang selama ini diremehkan Indonesia yang menduduki peringkat 148.
Di Bidang Pertanian
Di negara dengan jumlah lahan yang sangat luas ini, Swasembada pangan hanya berlangsung hingga tahun 1989, setelah itu, Indonesia terpaksa kembali mengekspor beras dari negara kecil seperti Thailand dan Vietnam. Beberapa
tahun terakhir ini, kita impor 1,6 juta ton gula, 1,8 juta ton kedelai, 1,2 juta ton
jagung, 1 juta ton bungkil makanan ternak, 1,5 juta ton garam, 100 ribu ton
kacang tanah, bahkan pernah mengimpor sebanyak 2 juta ton beras, Sepuluh
tahun kedepan Indonesia akan impor biji gandum 10 juta ton (menyedot devisa lk
42,5 triliun rupiah).Sekarang masih 5 juta ton/tahun. Itu artinya akan jadi
importir terbesar didunia.Kebijakan pertanian dan pangan yg tidak pro
petani/rakyat, membuat kita tergantung pada impor gandum dari AS, Kanada dan
Australia. Budaya makan mie,roti dll ikut andil.
Indonesia adalah eksportir sawit terbesar di dunia. namun
sebagian besar kebun sawit adalah pengusaha Malaysia. Pabrik olahan sawitnya
dibangun di Malaysia dan Singapura, padahal sawit mempunyai 38 produk turunan. Indonesia tak mendapat nilai tambah dari
sawit, justru yang terjadi paradox/ketimpangan besar antara pengusaha dengan
rakyat yang hidup di sekitar perkebunan (A.Prasetyantoko,FTW,Agsts 2010).Di
MalaysiaTKI diexploitasi sebagai “budak”(ada 50ribuan anak anak TKI yang tak
sekolah di Sabah), di Tanahair sendiri jadi kuli di kebun orang Malaysia.
Luas
rata rata lahan petani Karawang 0,33 ha dengan nilai pendapatan rata rata
perbulan lebih kurang Rp 700 ribu (Rp 23 ribu perhari). Angka “hidup layak
minimal” di Karawang Rp 1,2 jt/bulan ,sementara upah minimum 2010 adalah Rp 1,1
juta/bln( Kompas 25/9/10). Petani Karawang adalah PAHLAWAN yang menyuplai beras
utk warga.dan elit2 Jakarta.tapi siapa yang peduli dengan mereka? BENARKAH
mereka tersentuh pembangunan? Bagaimana mereka menyekolahkan anak?berobat kalau
sakit? Sawah tergenang banjir?
Impor kedele, jagung, kacang tanah, gula dll berujung pada tidak diberdayakannya secara optimal kemampuan petani/peternak utk mengisi pasar dalam negeri guna menghadapi kebiasaan impor yang hanya menguntungkan segelintir pengusaha /kapitalis.
Impor kedele, jagung, kacang tanah, gula dll berujung pada tidak diberdayakannya secara optimal kemampuan petani/peternak utk mengisi pasar dalam negeri guna menghadapi kebiasaan impor yang hanya menguntungkan segelintir pengusaha /kapitalis.
Bidang Peternakan
Sampai
saaat ini kebutuhan daging sapi nasional sekitar 400 ribu ton(1,8 juta ekor
sapi).dari jumlah itu, baru bisa dipenuhi 65%. kekurangannya diimpor dari AS,
AUSTRALIA, SELANDIA BARU, KANADA, IRLANDIA, BRAZIL. Pemerintah mencanangkan
swasembada daging sapi pada 2014. tapi yang terjadi sejak tahun lalu adalah serbuan
daging sapi impor, sapi siap potong impor, daging sapi beku impor yang
menghantam usaha peternakan rakyat. Tak tergambar bagaimana program utk
merealisasikan swasembada daging secara gamblang.
Di Bidang Pertambangan
Presiden Soeharto, pada saat lengser tahun 1998 saja masih mewarisi lifting minyak sekitar 1.5 juta barel per harinya. jauh dari rata - rata saat ini, pada 2011 lifting minyak Indonesia hanya mencapai 898 ribu barel per hari. Penerimaan
negara dari mineral dan batubara (minerba) hanya 3 persen (21 trilyun pada
tahun 2006). Padahal kerusakan lingkungan dan hutan yang terjadi sangat dahsyat
dan mengerikan.
Dari permainan ekspor – impor minyak mentah, pelaku perburuan rente migas ‘terpelihara’, dan setiap tahun negara dirugikan sampai 4 trilyun, Disepakati kontrak penjualan gas (LNG) ke luar negeri dengan harga antara tiga hingga 4 dollar Amerika/mmbtu. Padahal saat kontrak disepakati harga pasar internasional US$ 9/mmbtu(Sumber : TSE). Gas dipersembahkan buat siapa?
Dari permainan ekspor – impor minyak mentah, pelaku perburuan rente migas ‘terpelihara’, dan setiap tahun negara dirugikan sampai 4 trilyun, Disepakati kontrak penjualan gas (LNG) ke luar negeri dengan harga antara tiga hingga 4 dollar Amerika/mmbtu. Padahal saat kontrak disepakati harga pasar internasional US$ 9/mmbtu(Sumber : TSE). Gas dipersembahkan buat siapa?
Penjualan putus gas Donggi Senoro ke Mitsubishi ,
menghilangkan potensi perolehan negara sebesar USD 500.000.000/tahun atau Rp
4,5 triliun(hitungan DR.Kurtubi).padahal Pertamina jauh lebih pengalaman dalam
membangun dan menjual LNG. Kenapa aset negara strategis ini dilepas begitu
saja? Sementara rakyat harus membeli gas dengan “harga dunia”yang 5x lebih
mahal? Seperti
dalam berbagai bidang Malaysia dulu banyak belajar dari Indonesia trmasuk
Petronas awalnya banyak belajar dari Pertamina.tapi kini aset Petronas 5x lebih
besar dari Pertamina.
Undang-Undang Migas
harus memuat ayat: Indonesia hanya boleh menggunakan maksimal 25% hasil
produksi gas-nya. Bayangkan, kita eksportir gas terbesar di Asia, tapi
penggunaan gas-nya diatur dari luar. Akibatnya PT Pupuk Iskandar Muda dan PT
Asean Aceh Fertilizer, tutup karena kekurangan pasokan gas(Sumber : RR). Ini
tikus mati di lumbung padi!
Bagaimana
realita Indonesia setelah 40 tahun “pesan Nixon” ? Minyak , gas, emas,batubara,
tembaga dll hampir kering dijarah. Ditambah dengan jeratan utang menggunung.
Bidang Otomotif
Pada Tahun
2008 tercatat
penjualan 607.151 unit mobil dan 6.000.000 unit sepeda motor. Tentu saja AGEN
TUNGGAL PEMEGANG MERK(ATPM)berpesta, apalagi PRINCIPALnya. Apakah Pemerintah
dan Rakyat Indonesia mendapat manfaat dari pesta tsb ? Ya tentu. Tapi tidak
sebanyak yang diraih bila Indonesia punya merk mobil nasional sendiri lewat
pembelian lisensi seperti yang ditempuh Malaysia, India, China, Iran dan
Korsel. Sudah puluhan tahun gagasan punya merk mobil nasional tapi kandas.
Tommy, Bakri dan Texmaco sudah mencoba tapi kandas. Apakah karena kekuatan
kapitalisme pada industri otomotif Indonesia sedemikian mencengkeram sehingga
kita tak berdaya atau political will yang lemah ? Malaysia bisa dengan
PROTON.
Bidang kesejahteraan sosial
Dengan standar buatan Indonesia, orang miskin di negeri ini
tahun 2006 berjumlah 39 juta (pendapatan perhari 5.095,-) Tapi kalau memakai
standar Bank Dunia/standar internasional US$ 2 per hari, maka orang miskin di
Indonesia lebih kurang 144 juta orang (65%)(Sumber : FB). Lalu apa yang kita
banggakan dari pemimpin bangsa ini?
Dengan
total anggaran belanja 3.660 trilyun (tahun 2005 s/d 2009), selama 1825 hari
kerja, rezim ini hanya mampu menurunkan jumlah orang miskin dari 36,1 juta
(16,6%) menjadi 32,5 juta (14,15%).Sumber lain malah menyebut terjadi
penambahan jumlah orang miskin. Sementara pengangguran terbuka makin meningkat
dari 7% menjadi lebih-kurang 8,5%. Padahal sebagian rakyatnya sudah rela jadi
“kuli” di ARAB SAUDI, HONGKONG, SINGAPURA, MALAYSIA, KORSEL
Untuk
pemenangan PEMILU dan PILPRES(selain “PROYEK CENTURY”), demi bertahannya rezim
‘anak manis’ ini, maka majikan dari luar memberi bantuan pinjaman sekitar 50
trilyun untuk mengambil hati orang desa, masyarakat miskin,dan pegawai negeri
(PNPM, BLT, GAJI ke-13, JAMKEMAS, KUR, RASKIN, dll)(Sumber : SD-IGJ). Utang
makin bertambah demi citra rezim di mata rakyat ‘bodoh’. Ditambah lagi dengan
UTANG, untuk kesejahteraan pegawai DEPKEU atas nama REFORMASI BIROKRASI,
sebesar hampir 15 trilyun, yang menghasilkan GAYUS dan Dhana.
Dugaan
kekayaan negara yang hilang sia-sia: 1>. Dengan memakai asumsi Prof.
Soemitro 30% bocor, maka kalau APBN 2007 sebesar 750 trilyun, maka bocornya
lebih kurang 250 trilyun. 2>. Penyelundupan kayu/pencurian hasil laut, pasir,
dan lain-lain 100 trilyun. 3>. Potensi pajak yang tidak masuk kas negara
tahun 2002 (menurut Kwik Kian Gie) sekitar 240 trilyun kalau sekarang misalnya
dua kali lipat, maka angkanya berkisar 500 trilyun. 4>. Subsidi ke bank yang
sakit menurut Kwik 40 trilyun tahun 2002. Maka secara kasar potensi pendapatan
negara yang hilang sia-sia totalnya 890 trilyun. Itulah salah satu sebab rakyat
tetap miskin, segelintir orang mahakaya
Tahun
2005 BPK menemukan 900 rekening gelap senilai 22,4 trilyun milik 18 instansi
pemerintah. Pada waktu itu ada 43 instansi yang belum diaudit(Sumber : FB).
Jadi masih banyak uang negara yang gelap yang belum dimanfaatkan. Kenapa mesti
menghutang untuk memberi rakyat raskin dan BLT? Kenapa jalan-jalan raya di
tengah kota banyak yang bolong-bolong? Kenapa begitu banyak orang yang mengemis
di pinggir-pinggir jalan?
Bidang Usaha Rakyat
Dengan 63 hypermarket, 16 supermarkets di 22 kota (termasuk 29 hypermartket Alfa dan jaringannya di seluruh Indonesia), maka Carefour Indonesia (komisarisnya jenderal-jenderal) total menguasai bisnis ritel. Bagaimana nasib jutaan warung-warung kelontong milik rakyat kecil? Atas nama liberalisme pasar semua digusur? Sampai sekarang jumlah mall dengan konsep one stop shopping di JKT sekitar 80an dan akan bertambah tahun ini menjadi 90an .Smentara pasar tradisional yang dikelola PD Pasar Jaya tinggal 150an dlm keadaan “babak belur”. SIAPAKAH PEMILIK MALL ?? Smentara penghuni pasar tradisional mayoritas pribumi yg dengan memelas dan menjerit pendapatannya terus melorot.
Indonesia
disebut TANAHAIR. 175 jt ha TANAH dalam bentuk HPH,HGU,KONTRAK KARYA.
AIRTAWARNYA dikuasai 246 perusahaan air minum dalam kemasan(AMDK). 65% dipasok
oleh perusahaan asing (AQUA DANONE dan ADES COCACOLA). AQUA DANONE milik
Prancis menguras air Indonesia dari 2001 sd 2008 saja lk 32.000.000.000 liter
dengan laba yang dilapor hanya Rp 728 milyar. Pada label disebut dari mata air
pegunungan,padahal dari exploitasi air tanah.Banyak kebohongan pihak AQUA yang
dilansir Marwan Batubara(Tokoh LSM KPK-N),mulai dari volume,pajak,laba hingga
dampaknya. Dan yang paling mengerikan menurut Erwin Ramadhan, ancaman terhadap
ketersediaan air tawar di Indonesia, akan kering dimasa datang
Bidang Hukum
Menurut ER Hardjapamekas, tahun 2008 , 36 Kepala Daerah diduga korupsi. Tiga tahun terakhir nilai yang dikorupsi lk 1.600 milyar. Sejak reformasi lk 1.000 anggota DPRD terlibat korupsi bernilai lk 200 milyar. Ini yang terungkap,Indonesia hanya memenjarakan dengan hukuman relatif ringan” (tak ada yang dieksekusi) lk 500an pejabat sejak 5 tahun terakhir, tentu tak mempunyai efek jera.
Salah
satu dampak buruk skandal CENTURY ,pegawai rendahan tahu para BOS melakukan
korupsi besar tapi tak ada tindakan hukum/politik.Akibatnya mereka yang
rendahan merajalela melakukan koropsi seperti cerita pak SAPARI sbb ;” TENDER
800 JT. KETIKA MENANG LANGSUNG DIPOTONG 300 JT.PADA SAAT PELAKSANAAN RIELNYA
CUMA SISA 250 JT. BERARTI PROYEK DIKERJAKAN DENGAN NILAI CUMA 30% ALIAS KORUPSI
70% (Sumber : Sapari, kontraktor, Jakarta,editorial Metro Tv, 10 Agustus 2010
pk. 07.30).
Sejak
1998 sd 2009 lebih kurang 474 UU telah disahkan. Yang paling menyedihkan adalah
UU bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam. Ciri umum UU tsb adalah ; 1. Hilangnya
campurtangan negara dalam perekonomian dan diserahkan pada mekanisme pasar. 2.
Penyerahan kekuasaan pada modal besar/asing dalam rangka ekspansi dan
eksploitasi sumber daya alam di Indonesia.3.Perlakuan diskriminatif terhadap
mayoritas usaha rakyat(Sumber : IGJBidang Ekonomi
Hutang
Luar Negeri Indonesia (Pemerintah dan Swasta) sebesar dua ribu lima ratus
trilyun rupiah (2.500.000.000.000.000) diantaranya dibuat selama 5 th
pemerintahan SBY sebesar 300an triliun.. Bunga dan cicilan pokok 450 trilyun.
Pertumbuhan ekonomi 4 – 6 % per tahun hanya untuk biaya bunga dan cicilan pokok
hutang luar negeri.Sebuah sumber menyebut negara telah bangkrut secara
akuntansi karena hutang lebih besar dari assets. Kekuatan ekonomi bangsa
Indonesia telah terjebak dalam hutang berkepanjangan (debt trap) hingga tak ada
jalan keluar! Kita akan terus hidup bergantung pada hutang.Sementara itu diduga
ada mafia dlm “permainan hutang” ini yg mengambil keuntuangan dari “selisih bunga
pinjaman hutang”.
Ekonomi
Indonesia hanya dikendalikan oleh 400-an keluarga yang menguasai ribuan
perusahaan Sejak Orde Baru mereka dapat monopoli kredit murah, perlindungan
tarif, kuota, dan sebagainya. Semua itu karena mereka memberi upeti kepada
penguasa
Akibat dari BLBI 1997, maka banyak bank berantakan. Kemudian direkapitalisasi ratusan trilyun. Bunga rekapitalisasi setiap tahunnya ditanggung oleh rakyat Indonesia melalui APBN sebesar puluhan trilyun untuk jangka 30 tahun ke depan(Sumber : FB). Yang menikmati BLBI di antaranya Syamsul Nursalim dkk, ongkang-ongkang kaki di Singapura(bahkan melalui Ayin tetap menjalin “persahabatan” dg PENGUASA Ind). Parahnya lagi, sekarang keadaan perbankan 66-70% sudah dikuasai oleh modal asing(Sumber : SD-IGJ). Sebagian bank yang dikuasai asing itu menikmati bunga rekapitalisasi yang ditanggung oleh APBN tersebut.
Tahun 2003 BUMN Indosat dijual ke TEMASEK SINGAPURA dengan harga 5 triliun.Selama lk 5 tahun TEMASEK telah meraup keuntungan lk 5 triliun laba dari bisnis telekomunikasi tsb. Artinya secara kasar modal sudah kembali. Tahun 2008 TEMASEK menjual Indosat ke QATAR TELECOM senilai 16 triliun. Itu keuntungan mutlak hanya dalam 5 tahun dari perusahaan Singapura. Siapa yang pintar dan siapa yang “pura-pura bodoh”?
investasi asing tidak mencapai 1.000 triliun atau cuma
sekitar USD 76.469 M(Sumber : SD-IGJ). Dengan investasi dibawah 1.000 triliun
saja pihak asing sdh menguasai lk 75% sumber kekayaan alam,sumber
keuangan/perbankan dan aktifitas perdagangan di Indonesia. Bila target tsb
terwujud ditambah UU yang pro asing/kapitalis serta sikap “kurang nasionalis”
para politisi/penguasa, maka bukankah sama dengan kita menyerahkan bangsa dan
rakyat (kedaulatan kita) bulat2 ke kaum imperialis?
Hutang
perkepala rakyat Indonesia meningkat selama pemerintahan SBY , dari 5,8 juta
(2004) menjadi 7,7 juta(2009). Jumlah hutang meningkat 31% dalam 5 tahun
terakhir. PENINGKATAN TERBESAR SEPANJANG SEJARAH(Sumber : Tim Indonesia
Bangkit). Cicilan pokok plus bunga yang dibayar dalam 6 tahun terakhir adalah
877,633 triliun(Sumber : SD-IGJ,Agsts 2010).Lebih besar dari APBN 2007.Melebihi
seluruh pendapatan dari pajak setahun.
Thn
1984 ekspor Indonesia US$ 4 MILYAR, CHINA hanya US$ 3 milyar. Dua puluh tahun
kemudian Indonesia US$ 70 MILYAR, CHINA US$ 700 milyar. Dalam bidang
pembangunan jalan tol Indonesia memulai lbh awal 10 tahun dari Malaysia dan 12
tahun dari China. Sekarang panjang tol Malaysia lk 6.000 km dan China lk 90.000
km. Sementara Indonesia cuma 630 km (Sumber :JEFFREY SACH).
Disatu
sisi APBN dalam 5 tahun terakhir meningkat 100%. Sumbngan dari pajak 70%,
khusus dari PPH dan PPN significant. Tapi subsidi terus menurun dari 23,69%
tahun 2005 menjadi 14,29% tahun 2010(Sumber ; SD-IGJ). Padahal kenaikan APBN
seharusnya makin memperkuat BASIS KEBIJAKAN EKONOMI KERAKYATAN/ NASIONAL. bukan
malah memberi stimulus fiskal(73 triliun tahun 2009 dan 60 triliun tahun 2010)
kepada sektor swasta/asing. Pencabutan subsidi listrik/kenaikan TDL (yang
sangat memberatkan rakyat!) misalnya bukankah salah satunya karena ingin
mengakomodir kepentingan perusahaan2 asing yang ingin investasi disektor
kelistrikan?
Struktur
sektor perbankan secara umum tlah dikuasai asing. Bank yg dominan saham asing ;
DANAMON (68,83%), BUANA(61%), UOBI(100%), NISP(72%), OCBC(100%), CIMB NIAGA(60,
38%) BII(55,85%), BTPN(71,6%). Meskipun msh minoritas tapi BANK PANIN dan
PERMATA masing2 sdh dikuasai asing dengan 35% dan 44,5%. Tahun 2011 akan
dijual/privatisasi 10 BUMN, termasuk MANDIRI dan BNI .Selama 5 thn (2004- 2009)
kredit bank asing Cuma ngucur 19,34% dan sekarang cendrung turun.dibawah bank
pemerintah/swasta nasional(Sumber : AE. YUSTIKA, INDEF)
Kekayaan
Indonesia 10 tahun terakhir ini meningkat 5 kali lipat menjadi Rp16.200
triliun, tertinggi peningkatannya di ASIA PACIFIC. Dari 232 juta penduduk
Indonesia, 60ribu orang punya kekayaan diatas 1 juta USD( lk rp 9 M),
20%(46.400.000 orang)kekayaannya antara 10ribu USD sd 100 ribu USD(Rp 90jt sd
Rp 900 jt). Delapan puluh(80%) atau 185.600.000 orang kekayaannya dibawah USD
10 ribu atau Rp 90 jt(Sumber: Riset Global Wealth Report). Kekayaan meningkat
tapi hutan gundul, perut bumi dikuras habis. Yang maha kaya segelintir manusia.
Yang miskin makin melarat.
Bidang Kehutanan
Menurut
BPK ; “kerugian negara akibat ilegal logging 83 milyar/hari atau 30,3
triliun/tahun. ¾ hutan alam telah musnah. Setahun hilang seluas negara Swiss.
Belum termasuk kerugian ekologis(banjir,longsor,kekeringan, hilangnya satwa,gas
rumah kaca)”.
PETRONAS
menguasai 1 juta ha PSC MIGAS dan 400 ribu ha (ada yang menyebut dua juta ha)
lahan sawit di Indonesia dikuasai Malaysia.Kedua bisnis tsb seluruhnya seluas
3x pulau Lombok(sumber;SD-IGJ), Investasi senilai USD 1,2 M, 2 JUTA TKI dll
seharusnya menjadi alat penekan PEM RI dalam rangka perundingan perbatasan
dengan Malaysia.Tak ada perundingan yang sukses tanpa pressure
Bidang Lingkungan Hidup
Dlm
kasus bencana Teluk Mexico Presiden Obama berhasil mendaptkan komitmen ganti
rugi dari Biyond Petrolium(BP) sebesar USD 20 M. Dalam kasus Lapindo yang oleh
Rahmat Witoelar (mantan Menneg KLH) disebut BUKAN BENCANA ALAM, malah
pemerintah melalui APBN (DARI PAJAK RAKYAT!) harus menanggung beban Lapindo
sebesar Rp 7,2 triliun dari 2010 sd 2014(Sumber :Marwan Batubara).lebih besar
dari uang Century yang dirampok.
di timur (NTT) ada masalah dengan
tumpahan minyak(ledakan sumur)blok Montara milik PT TEP(Australia/Thailand).Tumpahan
ini telah merugikan secara sosial ekonomi dan lingkungan Indonesia. Menurut
Gubernur NTT nilai kerugian akan berakumulasi antara 2,5 sd 3 triliun mencakup
20.358 KK nelayan.Sikap Pem RI terhadap Australia/Thailand sangat lambat.Padahal
kasus ini sudah lebih setahun(lebih dulu dari kasus Teluk Mexico yang
diselesaikan cuma 2 bulan oleh Obama).PEM RI malah telah keluarkan biaya
penanggulangan sekitar rp 900 juta. Penanganan dan klaim sangat
lambat.bagaimana kedaulatan kita?akan diselesaikan diam2?
Bidang Pertahanan dan Keamanan
Soeharto sangat kuat menjaga persatuan
dan stabilitas keamanan, bandingkan dengan pemerintahan SBY, data menunjukkan, setelah tahun 1998, jumlah kerusuhan meningkat 300 %.( http://www.fica.org/hr/idRiotsDataSinceNov98.html )
Amerika mensponsori kudeta a.l. di Indonesia (1965) dan bahkan dengan dukungan institusi keuangannya/Depkeunya juga IMF , menimbulkan aksi devaluasi kejam terhadap aset-aset di Asia Timur/Tenggara termasuk Indonesia (1997) yang menciptakan pengangguran massal dan menihilkan seluruh kemajuan yang telah dicapai selama bertahun tahun di Asia Timur/Tenggara termasuk di Indonesia.
Amerika mensponsori kudeta a.l. di Indonesia (1965) dan bahkan dengan dukungan institusi keuangannya/Depkeunya juga IMF , menimbulkan aksi devaluasi kejam terhadap aset-aset di Asia Timur/Tenggara termasuk Indonesia (1997) yang menciptakan pengangguran massal dan menihilkan seluruh kemajuan yang telah dicapai selama bertahun tahun di Asia Timur/Tenggara termasuk di Indonesia.
Bidang demokrasi
Dana
pemilu,pilpres dan pemilukada tahun 2009 diperkirakan sekitar 50 triliun(Sumber
: Dradjad Wibowo,MI.Com 14/3/09). Lk 5% APBN. Demokrasi mahal. Yang terjadi
adalah “demokrasi criminal/ crime democracy” (istilah Rizal Ramli). KRIMINAL
PROSESNYA (sbagian beli suara, manipulasi,skandal Century,IT dan DPT,kolusi dan
nepotisme nomor urut caleg dll). KRIMINAL OUTPUTNYA (“sekongkol” atur anggaran,
contoh anggaran perjalanan 19,5 triliun, tidak serius tuntaskan skandal
Century, kasus pemilihan Gub BI dll). Harus segera dibangun demokrasi yang
bermartabat. Anggaran partai harus dari Negara supaya akuntabel dan tidak
dibajak oleh kapitalis/corporatokrasi, lahir politisi yang akuntabel, bermutu,
berintegritas. UU Pemilu/Parpol/Parlemen(MD3) harus dirubah dan spiritnya
membuka ruang bagi tumbuhnya demokrasi yang sehat. Outpun lain dari demokrasi
kriminal adalah KADER BANGSA TERBAIK (jujur, trackrecord bagus, cerdas,
berintegritas) TERELIMINASI/ TERGUSUR dari proses recruitment politik dan
birokrasi, sehingga tidak dapat tampil jadi PEMIMPIN BANGSA (hanya karena tak
cukup uang/ sponsor/ tak punya power cantolan atau memang mereka menolak
bermain uang/ memakai sponsor/cantolan). Yang EKSIS adalah sebagian mereka yang
mau bermain dalam system demokrasi kriminal(dan karena itu tak heran bila
lembaga politik bahkan birokrasi banyak dihuni “ bukan kader bangsa terbaik”
dan karena itu tak punya visi serta komitmen membangun bangsa dengan sungguh2
dan benar). Sistem demokrasi yang benar dan sehat SEMESTINYA melahirkan KADER
BANGSA TERBAIK PADA POSISI TERBAIK dan itu menjadi prasyarat menuju kejayaan
sebuah bangsa.
Di Bidang Perumahan
Ada lebih kurang 30 juta rakyat Indonesia tidak punya rumah
(Sumber; Prof.DR.D.Rachbini). Lebih besar dari seluruh penduduk Malaysia. Di
zaman Orba ada rumus pembangunan rumah 1,3,6 (tiap bangun 1 rumah mewah ada
kewajiban bangun 3 rumah menengah dan 6 rumah sederhana). Kekuatan lobby
kapitalis membuat rumus tsb redup. Yang muncul adalah wanita2 cantik di layar
kaca berceloteh tentang rumah idaman. Jutaan rakyat kecil di gang gang kumuh
menonton kemolekan “agen kapitalis” tsb sembari merenung tentang harga
apartemen yang “cuma satu koma empat milyar”. Para purnawirawan risau dengan
nasib rumah yang dihuninya. Benarkah Negara menyejahterakan rakyatnya? Tanah
dan bangunan untuk siapa?
Di Bidang Pertanahan
Pada masa Soeharto, Penguasaan lahan maksimal selama 75 tahun, sedangkan pada masa Susilo Bambang Yudhoyono (UU 25/2007), pemilik modal diperbolehkan menguasai lahan selama 95 tahun. Teritorial Indonesia (tanah dan laut) telah dibagi dalam bentuk KK Migas, KK Pertambangan, HGU Perkebunan, dan HPH Hutan. Total 175 juta hektar (93% luas daratan Indonesia) milik pemodal swasta/asing. Saat ini, Sebanyak 85% kekayaan migas, 75% kekayaan batubara, 50% lebih kekayaan perkebunan dan hutan dikuasai modal asing. Hasilnya 90% dikirim dan dinikmati oleh negara-negara maju.
Pada masa Soeharto, Penguasaan lahan maksimal selama 75 tahun, sedangkan pada masa Susilo Bambang Yudhoyono (UU 25/2007), pemilik modal diperbolehkan menguasai lahan selama 95 tahun. Teritorial Indonesia (tanah dan laut) telah dibagi dalam bentuk KK Migas, KK Pertambangan, HGU Perkebunan, dan HPH Hutan. Total 175 juta hektar (93% luas daratan Indonesia) milik pemodal swasta/asing. Saat ini, Sebanyak 85% kekayaan migas, 75% kekayaan batubara, 50% lebih kekayaan perkebunan dan hutan dikuasai modal asing. Hasilnya 90% dikirim dan dinikmati oleh negara-negara maju.
Kesimpulan
akan
benar2 jadi NEGARA GAGAL?Mnurut Rotberg(2002) gejala negara gagal:
1.Keamanan
rakyat tak bisa dijaga
2.Konflik agama/etnis tak usai
3.Korupsi merajalela
4.Legitimasi negara menipis
5.Pusat tak berdaya hadapi masalah dalam negeri
6.Rawan terhadap tekanan luar negeri
Dalam bukunya COLLAPSE(2005) PROF
JARED DIAMOND(UCLA), Indonesia diramalkan akan jadi NEGARA GAGAL,seperti
SOMALIA,ETIOPIA,RWANDA. Lalu mungkinkah ini momentum kebangkitan Indonesia, karena kebangkitan itu muncul dari kehancuran total. . . lalu siapa yang akan menjadi motor kebangkitan Indonesia??? dan apakah harus menunggu 700 tahun lagi . . .
maaf, jika awal kejayaan kerajaan majapahit adalah tahun 1331, jika ditambah 700, maka seharusnya tahun 2031, bukan 1998. tolong dilihat lagi. terimakasih
BalasHapusmaaf, jika awal kejayaan kerajaan majapahit adalah tahun 1331, jika ditambah 700, maka seharusnya tahun 2031, bukan 1998. tolong dilihat lagi. terimakasih
BalasHapus