UNDP mengestimasikan pada tahun 2003 di Indonesia terdapat 190 ribu hingga 270 ribu pekerja seksual komersial dengan 7 hingga 10 juta pelanggan. Malah berdasarkan ombudsman jumlah PSK sesungguhnya pada saat itu tidak kurang dari angka 500.000 orang di seluruh Indonesia.
Sementara itu, Sebuah penelitian dari Lembaga Studi Cinta dan Kemanusiaan serta Pusat Pelatihan Bisnis dan Humaniora melakukan penelitian di sebuah kota besar di Indonesia tentang perzinahan dan hasilnya , 97,05 % dari total responden berjumlah 1.660 orang mengaku telah kehilangan virginitas, bukan karena sudah pernah menikah atau terjatuh dari sepeda, melainkan karena bermain ”cinta”. 98 responden mengaku pernah melakukan aborsi, 23 orang di antaranya melakukannya lebih dari sekali. Itu semua mereka lakukan pada masa mereka kuliah. Sebagian mereka mengaku melakukan kegiatan seksual di kos-kosan, bahkan ada 23 di antara responden yang mengaku menjalani kumpul kebo bersama pasangan prianya lebih dari dua tahun.
Satu hal lagi yang cukup fantastis adalah perputaran uang dari bisnis kemaluan ini cukup signifikan. Menurut penelitian Hull, seorang peneliti pelacuran di Indonesia mengkalkulasi bahwa setiap tahunnya sektor ini mendapat sekitar US$1,18 sampai US$3,3 miliar. Dengan jumlah seperti itu berarti sektor bisnis pelacuran menjadi salah satu bagian penting dalam pereonomian Indonesia. Masya Alloh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar