Merokok dimana saja
Murahnya pajak dan harga rokok, iklan
dan penjual dimana-mana serta regulasi yang sangat permisif membuat
industri rokok tumbuh subur di Indonesia. Bahkan WHO menyebutkan
Indonesia bagai Disney Land bagi industri rokok.
Gaplek
Gaplek
Ini yang gak ada di negara maju yang masyarakatnya sering stress berat bahkan sampai bunuh diri. Di Indonesia, kerja keras banting tulang juga tetap aja gak ngaruuh …!! Tetap aja miskin, jadi mendingan begadang sambil main Gaplek
Ronda
Yang khas juga dari Indonesia adalah Ronda yaitu berjalan berkeliling untuk menjaga keamanan, dan ini hanya ada di Indonesia.
Banjir
Banjir
Inilah tamu setia dan sangat pasti yang khas datang ke Indonesia setiap musim hujan. Gak khas gimana, musim kering air surut, musim hujan pasti…pasti… dan pasti banjir. Gituuuu…. aja terus sepanjang tahun!! Akibat pembangunan yang tidak terencana, semrawut dan tidak dikendalikan, begitulah hasilnya. Di negara lain, ada juga dong banjir, tapi umumnya tidak terduga, misalnya karena badai topan dsb. Tapi indahnya Indonesia, banjir itu rutin alias selalu always. Tidak oleh badai, tapi oleh kekhasan Indonesia saja.
Jualan dimana saja
Ini khas Indonesia. Berjualan dimana saja selagi ada tempat. Gak ada aturan kok. Selama pemerintah membiarkan dan tidak menyediakan sarananya berarti boleh, ya gak? gitu aja repot.
Nekad.
Naik public transport gimana aja caranya, selama polisi hanya menonton, tidak menegur dan tidak menilangnya. Yang penting sampe. Celaka? Emangnya gue pikirin …
Agustusan.
Walaupun banyak yang mengkritik, peringatan kemerdekaan bangsa kok acaranya hanya gini-gini aja, kurang bermakna. Biarin aja! Jaman kolonial kita gak bisa beginian. Gawat, bisa di dor sama kumpeni!! Mau?? Jangan sentimenlah, yang penting rakyat senang. Kapan pemerintah dan pejabat kita akan menyenangkan rakyat?? Kapan? Ayo jawab?? Gak bisa jawab kan?? Ya iyya laah….. wong mereka cuma mikirin perutnya sendiri.
Turunkan!!
Inilah satu-satunya cara kami menghentikan orang yang keasyikan berkuasa, lupa untuk giliran. Emang di negeri Indonesia yang besar ini hanya satu orang saja yang bisa jadi presiden? Enak aja. Gantian doong …!!! Syukurlah, sekarang sudah jamannya demokrasi.
Mudik
Ini yang indahnya tiada duanya di muka bumi, yang paling ditunggu-tunggu keluarga Indonesia. Setelah lebaran lalu mudik. Aaakh asyiknya kumpul bersama keluarga… Mudik tidak ada di negara lain. Apapun dikorbankan demi mudik, walaupun datang ke kampung tinggal nama alias tewas di perjalanan. Biarin, yang penting mudik!! Dan lucunya, banyak yang mudik, tapi jarang puasa Jadi, apa artinya ya??
Macet
Ini yang membuat jutaan masyarakat Indonesia stress. Menurut para psikolog, banyak masyarakat kota Indonesia “sakit jiwa” tanpa disadarinya karena seringnya disergap oleh kemacetan yang parah ini. Macet ada di negara lain, tapi di Indonesia sangat parah dengan kesadaran masyarakat yang rendah di jalan raya, tidak teratur, ingin menang sendiri, saling serempet, saling potong, saling jegal, berhenti seenaknya, belok seenaknya. Masyarakat kita lebih mementingkan gengsi sih… Punya mobil kan gengsi dan disebut “sukses”, biarin ngutang juga, biarin tiap hari macet parah juga, stress juga, yang penting kata orang hebat, sukses dan kaya.
Anak jalanan.
Pernahkah anda melihat di luar negeri, anak-anak dibawah umur mengemis di setiap persimpangan jalan. Keluarga miskin yang tidak diurus oleh negara sebagaimana diamanatkan UUD 1945, memanfaatkan anak-anaknya mengemis. Dinas sosial sepertinya kebanyakan kerja sampai sampai tidak ada waktu untuk mengurus hal seperti ini. Kesulitan bertahan hidup membuat mereka kemana saja bergerak untuk bisa makan dan banyak dari mereka yang menjadikannya profesi.
Berdesakan.
Di Indonesia, budaya antri adalah sangat mahal, karena mahal dan jarang ditemukan ketertiban berantri, jadinya ya khas Indonesia. Antri baru hanya ada di lembaga-lembaga modern seperti bank, kantor-kantor pemerintah dan swasta, kampus dll. Dan ada yang menarik, kalau pun masyarakat kita antri, biasanya badannya sampai bersentuhan bahkan merapat, sesuatu yang tidak ada di negara maju. Apalagi bila sudah ngantri kebutuhan pokok. Kesadaran rendah, penduduk yg terlalu banyak dan lahan yang sempit semua menyatu menjadi “adonan kekesalan” yang susah untuk di atasi. Kalau Anda, tidak merasakan ini khas Indonesia, coba sekali2, jangan diam di kantor mewah dan modern saja, di tempat-tempat yang nyaman saja, sekali2 ke daerah, ke terminal, ke tempat2 berjubel menyatu dengan masyrakat kecil agar merasakan aslinya Indonesia.
Transportasi
Angkot benar-benar makhluk khas Indonesia. Ciri-cirinya adalah: (1) Berhenti dan belok semau gue, alias dimana aja, termasuk di bawah plang “Dilarang Parkir,” (2) orang-orang merokok bebas didalamnya yang sempit itu, (3) pengamen. Karena lahan ngamen sudah semakin sempit, angkot pun akhirnya dipake ngamen juga.(4) dah penuh tetep aja naikin penumpang
Korupsi.
Ini yang menjadi kebanggaan Indonesia berpuluh-puluh tahun, sejak Orde Baru hingga kini Orde Reformasi. Korupsi belum berubah dan masih susah diberantas. Coba, kabupaten, propinsi dan lembaga mana yang benar-benar bersih korupsi di Indonesia? Tidak ada, yang ada adalah belum terungkap. Berkali-kali Indonesia menempati ranking pertama alias “the best” diantara negara paling korup di dunia. Kalau tidak ke-1, ya ke-2 atau ke-3. Budaya korup di kita merata dari supir angkot, pedagang kecil, pedagang di pasar hingga para pejabat tinggi, anggota DPR/MPR, bahkan lembaga peradilan tinggi yang seharusnya mengadili para koruptor. Benar-benar parah dan menyedihkan. Tapi itulah Indonesia yang kita cintai. Tentu saja kita muak. Tapi hanya muak, salah. Yang benar adalah mulai dari diri sendiri untuk tidak melakukan korupsi dari yang kecil-kecil seperti menipu, berbohong, curang, rakus dsb. Inilah akar-akar perilaku korupsi. Dan marilah kita dukung KPK sekuat-kuatnya.
Kumuh
Ini khas pemukiman elit Indonesia yang disebut kawasan “The Kuw Muh Elite Village.” Tidak elit gimana, adanya di posat kota metropolitan Jakarta. Disamping komplek elit ini adalah gedung-gedung menjulang tinggi, kapitalisme mengangkang penuh keangkuhan, hutan beton yang keras dan individualisme yang takabur. Sekelompok manusia yang nekat hidup di tengah keangkuhan itu akhirnya harus hidup dimana saja yang penting bisa tidur … Jakarta dan kota-kota besar Indonesia lainnya menghadapi problem rumit soal urbanisasi yang tidak diatur ini …
Motor
Motor di Indonesia memiliki ciri-ciri : bergimung seperti lalat, melabrak lampu merah, majunya nyerempet-nyerempet, kalau lagi macet trotoar jadi alternatif, pejalan kaki diserempet, di stopan menuhin zebra cross , dan melaju melawan arah. Karena produksinya tidak diatur, jalur khusus tidak dibuatkan, penegakkan hukum hanya soal tilang lalu polisi dapet duit, pengaturan sepeda motor akhirnya menjadi sangat susah dan rumit untuk rapih dan tertib.
Jualan dimana saja
Ini khas Indonesia. Berjualan dimana saja selagi ada tempat. Gak ada aturan kok. Selama pemerintah membiarkan dan tidak menyediakan sarananya berarti boleh, ya gak? gitu aja repot.
Nekad.
Naik public transport gimana aja caranya, selama polisi hanya menonton, tidak menegur dan tidak menilangnya. Yang penting sampe. Celaka? Emangnya gue pikirin …
Agustusan.
Walaupun banyak yang mengkritik, peringatan kemerdekaan bangsa kok acaranya hanya gini-gini aja, kurang bermakna. Biarin aja! Jaman kolonial kita gak bisa beginian. Gawat, bisa di dor sama kumpeni!! Mau?? Jangan sentimenlah, yang penting rakyat senang. Kapan pemerintah dan pejabat kita akan menyenangkan rakyat?? Kapan? Ayo jawab?? Gak bisa jawab kan?? Ya iyya laah….. wong mereka cuma mikirin perutnya sendiri.
Turunkan!!
Inilah satu-satunya cara kami menghentikan orang yang keasyikan berkuasa, lupa untuk giliran. Emang di negeri Indonesia yang besar ini hanya satu orang saja yang bisa jadi presiden? Enak aja. Gantian doong …!!! Syukurlah, sekarang sudah jamannya demokrasi.
Ini yang indahnya tiada duanya di muka bumi, yang paling ditunggu-tunggu keluarga Indonesia. Setelah lebaran lalu mudik. Aaakh asyiknya kumpul bersama keluarga… Mudik tidak ada di negara lain. Apapun dikorbankan demi mudik, walaupun datang ke kampung tinggal nama alias tewas di perjalanan. Biarin, yang penting mudik!! Dan lucunya, banyak yang mudik, tapi jarang puasa Jadi, apa artinya ya??
Macet
Ini yang membuat jutaan masyarakat Indonesia stress. Menurut para psikolog, banyak masyarakat kota Indonesia “sakit jiwa” tanpa disadarinya karena seringnya disergap oleh kemacetan yang parah ini. Macet ada di negara lain, tapi di Indonesia sangat parah dengan kesadaran masyarakat yang rendah di jalan raya, tidak teratur, ingin menang sendiri, saling serempet, saling potong, saling jegal, berhenti seenaknya, belok seenaknya. Masyarakat kita lebih mementingkan gengsi sih… Punya mobil kan gengsi dan disebut “sukses”, biarin ngutang juga, biarin tiap hari macet parah juga, stress juga, yang penting kata orang hebat, sukses dan kaya.
Anak jalanan.
Pernahkah anda melihat di luar negeri, anak-anak dibawah umur mengemis di setiap persimpangan jalan. Keluarga miskin yang tidak diurus oleh negara sebagaimana diamanatkan UUD 1945, memanfaatkan anak-anaknya mengemis. Dinas sosial sepertinya kebanyakan kerja sampai sampai tidak ada waktu untuk mengurus hal seperti ini. Kesulitan bertahan hidup membuat mereka kemana saja bergerak untuk bisa makan dan banyak dari mereka yang menjadikannya profesi.
Berdesakan.
Di Indonesia, budaya antri adalah sangat mahal, karena mahal dan jarang ditemukan ketertiban berantri, jadinya ya khas Indonesia. Antri baru hanya ada di lembaga-lembaga modern seperti bank, kantor-kantor pemerintah dan swasta, kampus dll. Dan ada yang menarik, kalau pun masyarakat kita antri, biasanya badannya sampai bersentuhan bahkan merapat, sesuatu yang tidak ada di negara maju. Apalagi bila sudah ngantri kebutuhan pokok. Kesadaran rendah, penduduk yg terlalu banyak dan lahan yang sempit semua menyatu menjadi “adonan kekesalan” yang susah untuk di atasi. Kalau Anda, tidak merasakan ini khas Indonesia, coba sekali2, jangan diam di kantor mewah dan modern saja, di tempat-tempat yang nyaman saja, sekali2 ke daerah, ke terminal, ke tempat2 berjubel menyatu dengan masyrakat kecil agar merasakan aslinya Indonesia.
Transportasi
Angkot benar-benar makhluk khas Indonesia. Ciri-cirinya adalah: (1) Berhenti dan belok semau gue, alias dimana aja, termasuk di bawah plang “Dilarang Parkir,” (2) orang-orang merokok bebas didalamnya yang sempit itu, (3) pengamen. Karena lahan ngamen sudah semakin sempit, angkot pun akhirnya dipake ngamen juga.(4) dah penuh tetep aja naikin penumpang
Korupsi.
Ini yang menjadi kebanggaan Indonesia berpuluh-puluh tahun, sejak Orde Baru hingga kini Orde Reformasi. Korupsi belum berubah dan masih susah diberantas. Coba, kabupaten, propinsi dan lembaga mana yang benar-benar bersih korupsi di Indonesia? Tidak ada, yang ada adalah belum terungkap. Berkali-kali Indonesia menempati ranking pertama alias “the best” diantara negara paling korup di dunia. Kalau tidak ke-1, ya ke-2 atau ke-3. Budaya korup di kita merata dari supir angkot, pedagang kecil, pedagang di pasar hingga para pejabat tinggi, anggota DPR/MPR, bahkan lembaga peradilan tinggi yang seharusnya mengadili para koruptor. Benar-benar parah dan menyedihkan. Tapi itulah Indonesia yang kita cintai. Tentu saja kita muak. Tapi hanya muak, salah. Yang benar adalah mulai dari diri sendiri untuk tidak melakukan korupsi dari yang kecil-kecil seperti menipu, berbohong, curang, rakus dsb. Inilah akar-akar perilaku korupsi. Dan marilah kita dukung KPK sekuat-kuatnya.
Kumuh
Ini khas pemukiman elit Indonesia yang disebut kawasan “The Kuw Muh Elite Village.” Tidak elit gimana, adanya di posat kota metropolitan Jakarta. Disamping komplek elit ini adalah gedung-gedung menjulang tinggi, kapitalisme mengangkang penuh keangkuhan, hutan beton yang keras dan individualisme yang takabur. Sekelompok manusia yang nekat hidup di tengah keangkuhan itu akhirnya harus hidup dimana saja yang penting bisa tidur … Jakarta dan kota-kota besar Indonesia lainnya menghadapi problem rumit soal urbanisasi yang tidak diatur ini …
Motor
Motor di Indonesia memiliki ciri-ciri : bergimung seperti lalat, melabrak lampu merah, majunya nyerempet-nyerempet, kalau lagi macet trotoar jadi alternatif, pejalan kaki diserempet, di stopan menuhin zebra cross , dan melaju melawan arah. Karena produksinya tidak diatur, jalur khusus tidak dibuatkan, penegakkan hukum hanya soal tilang lalu polisi dapet duit, pengaturan sepeda motor akhirnya menjadi sangat susah dan rumit untuk rapih dan tertib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar