Impor susu segar Indonesia masih sekitar 80 persen dari seluruh konsumsi Rakyat Indonesia. Nilainya sampai US$700 juta /Rp6,3 triliun berasal dari berbagai negara seperti Selandia Baru, Australia, dan Eropa.
Kebutuhan untuk industri dalam sehari memerlukan 2000 ton susu segar, sedangkan yang baru bisa terpenuhi dari para peternak sapi perah lokal baru sekitar 400 ton.
Hal ini juga sejalan dengan tingkat konsumsi susu masyarakat Indonesia masih minim. Bahkan dibandingkan negara Asia lainnya, Indonesia masih tertinggal atau menempati urutan keenam dari negara tetangga. Konsumsi susu masyarakat Indonesia 2011 tercatat sebesar 11,84 liter per kapita per tahun dibandingkan dengan tingkat konsumsi per kapita masyarakat Amerika tercatat 100 liter per kapita per tahun. Faktor utama yang jadi penyebab rendahnya konsumsi susu adalah tingginya harga susu olahan karena 80 % bahan bakunya adalah import, dan faktor yang kedua adalah belum membudayanya kebiasaan minum susu di kalangan masyarakat.
Kita mungkin akan tetap tertinggal jauh dari negara lain dalam berbagai hal, karena hajat susu saja 80% dihadirkan oleh bangsa lain yang secara notabene tidak lebih baik dari Indonesia dalam hal SDM dan SDA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar