7 arsitek Indonesia yang
telah merancang bangunan-bangunan indah dan hebat.
Hendra Hadiprana
Karya arsitek hebat ini berada di Hong-Kong, yaitu Ramayana Galleries Hotel Hilton dan Bank Niaga Indonesia. Pada masa Presiden Soeharto, bank-bank asing selalu menyerahkan desain arsitekturnya kepadanya dan tim yang ia miliki. Selain itu karyanya juga meliputi hotel-hotel di Indonesia. Karya paling barunya yang bisa dilihat adalah Gedung Universitas Bina Nusantara dan sebuah Bandara di Kalimantan Timur.
Han Awal
Gedung Museum Arsip Nasional, Kampus Universitas Katolik Atma Jaya di Semanggi dan gedung sekolah Pangudi Luhur di Kebayoran Baru, Jakarta, adalah karya dari Han Awal. Arsitek ini jua kemudian dikenal sebagai arsitek pemugaran (konservationis) bangunan-bangunan tua, karya pemugarannya meliputi Gereja Katedral Jakarta, Gedung Arsip, Gedung Bank Indonesia Jakarta Kota dan Gereja Immanuel.
Soejoedi Wirjoatmodjo
Tahukah Anda siapa yang merancang gedung MPR/DPR yang sangat ikonik itu? Soejoedi Wirjoatmodjo lah orangnya. Seorang arsitek berbakat yang memenangkan sayembara untuk mendesain gedung MPR/DPR tersebut, yang dahulu bernama gedung Conefo (Conference of the New Emerging Forces).
Karya-karyanya antara lain Gedung Sekretariat ASEAN, Gedung Kedubes Prancis di Jakarta, Gedung Konsulat Indonesia di Beograd, Gedung KBRI di Kuala Lumpur, dan Stasiun PLTA di Karang Kates, Jawa Timur. Selain itu, Soejoedi turut merancang masterplan tata kota Kotamadya Pontianak, Kalimantan Barat, masterplan daerah pariwisata Nusa Dua, Bali, dan masterplan pengembangan pariwisata Jawa Tengah.
Warisannya adalah membawa bentuk arsitektur non-tradisional sebagai inspirasi arsitek-arsitek muda, rancangannya memberikan ruang interaksi sosial tanpa mengorbankan lingkungan sekitar.
Ir. Ciputra
Arsitek yang satu ini dikenal bukan karena karya-karyanya tapi karena kesuksesan usahanya, pandangan hidupnya dan sumbangannya untuk kemajuan kewirausahaan Indonesia. Saat masih bekerja sebagai direksi di Jaya Group ini ia menelorkan inovasi-inovasinya melalui kawasan Ancol.
Bersama dengan Sudono Salim (Liem Soe Liong), Sudwikatmono, Djuhar Sutanto, dan Ibrahim Risjad, mereka mendirikan Metropolitan Group yang menghasilkan dua kawasan perumahan paling ikonik di Indonesia yaitu Pondok Indah dan Bumi Serpong Damai. Ia pun mendirikan perusahaanya sendiri di bawah naungan Ciputra Group dan menghasilkan berbagai macam proyek properti lainnya.
Achmad Noeman
Achmad Noeman terkenal sebagai Maestro Arsitektur Masjid Indonesia. Sudah banyak karyanya seperti Masjid Salman ITB, Masjid Amir Hamzah di Taman Ismail Marzuki, Masjid at-Tin Jakarta, Masjid Islamic Center Jakarta, Masjid Soeharto di Bosnia dan Masjid Syekh Yusuf di Cape Town, Afrika Selatan.
Namun karyanya yang melambungkan namanya adalah Masjid Salman di ITB, masjid ini berdiri megah tanpa kubahnya. Ia juga merupakan salah satu pendiri IAI (Ikatan Arsitek Indonesia).
Fredrich S. Silaban
Karya-karyanya menghiasi ibukota Jakarta. Siapa yang tidak kenal Monumen Nasional, Gelora Senayan, dan tentunya yang paling membangakan adalah Masjid Istiqlal? Bangunan masjid terbesar di Asia Tenggara itu dirancang olehnya melalui sebuah sayembara, dan karyanya itu menjadi monumen toleransi di Indonesia. Mengapa? Karena Masjid terbesar di Indonesia dirancang oleh seorang Kristen.
Y.B. Mangunwijaya Pr.
Ia dijuluki sebagai bapak arsitektur modern indonesia. Karyanya yang terkenal adalah Bentara Budaya Jakarta, berbagai gereja dan kawasan pemukiman Kali Code. Sebagai humanis ia juga sangat peduli pada masyarakat kecil saat merancangan pemukiman di bantaran Kali Code, tidak berhenti pada pembangunan fisik namun juga pembangunan untuk memanusiakan manusia.
Ia memberikan pendampingan pada korban waduk Kedungombo sampai berhasil ke Mahkamah Agung, untuk jasanya itu ia dicap Komunis oleh orde baru. Ia juga seorang sastrawan yang menghasilkan karya-karya yang dipuji tidak hanya di Indonesia namun juga di seluruh dunia. Sebut saja Burung-burung Manyar dan Roro Mendut.
Ia juga sangat peduli mengenai pendidikan dan mendirikan Yayasan Dinamika Edukasi Dasar, yayasan pendidikan untuk anak miskin dan terlantar. Ia memang sangat peduli dengan pendidikan dasar sampai-sampai ia pernah berkata “When I die, let me die as a primary school teacher”.
Semoga pada generasi selanjutnya akan terus ada arsitek hebat yang mengharumkan nama Indonesia.
(tujuhpedia.com/ andy@oktomagazine.com)
Karya arsitek hebat ini berada di Hong-Kong, yaitu Ramayana Galleries Hotel Hilton dan Bank Niaga Indonesia. Pada masa Presiden Soeharto, bank-bank asing selalu menyerahkan desain arsitekturnya kepadanya dan tim yang ia miliki. Selain itu karyanya juga meliputi hotel-hotel di Indonesia. Karya paling barunya yang bisa dilihat adalah Gedung Universitas Bina Nusantara dan sebuah Bandara di Kalimantan Timur.
Han Awal
Gedung Museum Arsip Nasional, Kampus Universitas Katolik Atma Jaya di Semanggi dan gedung sekolah Pangudi Luhur di Kebayoran Baru, Jakarta, adalah karya dari Han Awal. Arsitek ini jua kemudian dikenal sebagai arsitek pemugaran (konservationis) bangunan-bangunan tua, karya pemugarannya meliputi Gereja Katedral Jakarta, Gedung Arsip, Gedung Bank Indonesia Jakarta Kota dan Gereja Immanuel.
Soejoedi Wirjoatmodjo
Tahukah Anda siapa yang merancang gedung MPR/DPR yang sangat ikonik itu? Soejoedi Wirjoatmodjo lah orangnya. Seorang arsitek berbakat yang memenangkan sayembara untuk mendesain gedung MPR/DPR tersebut, yang dahulu bernama gedung Conefo (Conference of the New Emerging Forces).
Karya-karyanya antara lain Gedung Sekretariat ASEAN, Gedung Kedubes Prancis di Jakarta, Gedung Konsulat Indonesia di Beograd, Gedung KBRI di Kuala Lumpur, dan Stasiun PLTA di Karang Kates, Jawa Timur. Selain itu, Soejoedi turut merancang masterplan tata kota Kotamadya Pontianak, Kalimantan Barat, masterplan daerah pariwisata Nusa Dua, Bali, dan masterplan pengembangan pariwisata Jawa Tengah.
Warisannya adalah membawa bentuk arsitektur non-tradisional sebagai inspirasi arsitek-arsitek muda, rancangannya memberikan ruang interaksi sosial tanpa mengorbankan lingkungan sekitar.
Ir. Ciputra
Arsitek yang satu ini dikenal bukan karena karya-karyanya tapi karena kesuksesan usahanya, pandangan hidupnya dan sumbangannya untuk kemajuan kewirausahaan Indonesia. Saat masih bekerja sebagai direksi di Jaya Group ini ia menelorkan inovasi-inovasinya melalui kawasan Ancol.
Bersama dengan Sudono Salim (Liem Soe Liong), Sudwikatmono, Djuhar Sutanto, dan Ibrahim Risjad, mereka mendirikan Metropolitan Group yang menghasilkan dua kawasan perumahan paling ikonik di Indonesia yaitu Pondok Indah dan Bumi Serpong Damai. Ia pun mendirikan perusahaanya sendiri di bawah naungan Ciputra Group dan menghasilkan berbagai macam proyek properti lainnya.
Achmad Noeman
Achmad Noeman terkenal sebagai Maestro Arsitektur Masjid Indonesia. Sudah banyak karyanya seperti Masjid Salman ITB, Masjid Amir Hamzah di Taman Ismail Marzuki, Masjid at-Tin Jakarta, Masjid Islamic Center Jakarta, Masjid Soeharto di Bosnia dan Masjid Syekh Yusuf di Cape Town, Afrika Selatan.
Namun karyanya yang melambungkan namanya adalah Masjid Salman di ITB, masjid ini berdiri megah tanpa kubahnya. Ia juga merupakan salah satu pendiri IAI (Ikatan Arsitek Indonesia).
Fredrich S. Silaban
Karya-karyanya menghiasi ibukota Jakarta. Siapa yang tidak kenal Monumen Nasional, Gelora Senayan, dan tentunya yang paling membangakan adalah Masjid Istiqlal? Bangunan masjid terbesar di Asia Tenggara itu dirancang olehnya melalui sebuah sayembara, dan karyanya itu menjadi monumen toleransi di Indonesia. Mengapa? Karena Masjid terbesar di Indonesia dirancang oleh seorang Kristen.
Y.B. Mangunwijaya Pr.
Ia dijuluki sebagai bapak arsitektur modern indonesia. Karyanya yang terkenal adalah Bentara Budaya Jakarta, berbagai gereja dan kawasan pemukiman Kali Code. Sebagai humanis ia juga sangat peduli pada masyarakat kecil saat merancangan pemukiman di bantaran Kali Code, tidak berhenti pada pembangunan fisik namun juga pembangunan untuk memanusiakan manusia.
Ia memberikan pendampingan pada korban waduk Kedungombo sampai berhasil ke Mahkamah Agung, untuk jasanya itu ia dicap Komunis oleh orde baru. Ia juga seorang sastrawan yang menghasilkan karya-karya yang dipuji tidak hanya di Indonesia namun juga di seluruh dunia. Sebut saja Burung-burung Manyar dan Roro Mendut.
Ia juga sangat peduli mengenai pendidikan dan mendirikan Yayasan Dinamika Edukasi Dasar, yayasan pendidikan untuk anak miskin dan terlantar. Ia memang sangat peduli dengan pendidikan dasar sampai-sampai ia pernah berkata “When I die, let me die as a primary school teacher”.
Semoga pada generasi selanjutnya akan terus ada arsitek hebat yang mengharumkan nama Indonesia.
(tujuhpedia.com/ andy@oktomagazine.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar