Keberadaan kartel pangan di Indonesia telah mengakibatkan harga bahan pangan melonjak dan pemerintah mengakui belum bisa mengatasi hal itu. What???
Kartel pangan sulit ditumpas karena sifatnya yang tertutup dan sulit dibuktikan. Importasi bahan pangan menjadi tumpang tindih dikarenakan terdapat dua instansi yang terlibat yaitu Kemendag dan Kementan terutama masalah penentuan perusahaan mana yang mendapat jatah importasi tertentu dan tender dilakukan tertutup.
Kartel telah merambah enam bahan pangan yang diperlukan masyarakat, termasuk daging sapi, kedelai, dan gula. Importir bahan pangan mengambil untung lebih dari 30 persen. Dengan perhitungan setiap importasi bahan pangan per kilogram importir mendapat fee Rp 1.000, maka aksi kartel selama setahun mendatangkan untung Rp 11,3 triliun. Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga pula, rakyat yang awal tahun ini sudah di pusingkan dengan kenaikan tarif dasar Listrik, saat ini harus menelan pil pahit meroketnya harga sembako, disaat perusahaan import meneguk keuntungan lebih dari 11 trilyun pertahun. Apa saja kerja pemerintah, yang gajinya beratus kali kaum miskin kita??? Only God knows
Tidak ada komentar:
Posting Komentar