Gurihnya Daging Sapi Import

 on 04/02/13  




Nilai suap untuk mendapat jatah kuota impor daging sapi itu konon mencapai Rp 40 miliar. Sebenarnya berapa keuntungan yang didapat sebuah perusahaan bila mengimpor daging sapi sampai berani menyuap sebesar itu?.. Pengamat pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia, Khudori, mencoba menjelaskannya. Untungnya besar sebab harga daging sapi di Indonesia mahal sekali.

Ada tiga negara asal daging sapi yang diimpor Indonesia. Ketiganya adalah Australia (sekitar 75 persen), Selandia Baru (20 persen), dan Amerika Serikat (5 persen). Bank Dunia mencatat, harga daging sapi di ketiga negara itu hampir sama yakni sekitar Rp 37.800 (US$ 4,2) per kilogram.

Khudori lalu menyebut bahwa biaya transportasi, asuransi hingga bongkar muat untuk memasukkan daging ke Indonesia sekitar 25 persen dari harga beli. Semisal harga daging di luar negeri itu dibulatkan jadi Rp 40 ribu per kilogram, ditambah Rp 10 ribu untuk angkutan, maka hanya dengan modal Rp 50 ribu importir bisa bawa satu kilogram daging itu ke Indonesia. “Padahal kita tahu harga daging di sini sekarang antara Rp 90-95 ribu per kilogram,” tuturnya..

Bila dibandingkan dengan negara seperti Malaysia, harga daging sapi hanya dijual USD 0,43 atau sekitar Rp 50.000 per kilogram. Sementara di Singapura daging tersebut dijual Rp 40.000 hingga Rp 50.000 per kilogram. Sementara di Thailand dijual dengan harga yang sama dengan Singapura. Tak beda dengan negara lain, Australia menjual daging sapinya di kisaran Rp 50.000 per kilogram. Harga daging sapi Indonesia paling mahal diantara ASEAN.

Belum lagi pengurusan izin impor yang gratis seperti yang disebutkan oleh Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian sehingga  pengusaha bisa mendapat keuntungan antara hampir 100 persen yaitu Rp 40-45 ribu per kilogram daging yang diimpornya. 

Tahun ini, Kementerian Perdagangan menyebut PT Indoguna Utama mendapat jatah kuota impor daging sapi sebanyak 2.995 ton. Maka, keuntungan minimal yang bisa mereka raup adalah Rp 119,8 miliar. “Ya saya kira wajar kalau mereka menyuap sampai Rp 40 miliar,” kata Khudori.


Tempo.co

Catatan 
Mengapa negara sebesar Indonesia belum mampu menyediakan sapi untuk rakyatnya???
yang pertama adalah lebih besar konsumsi dari pada  supply, sedangkan yang kedua adalah masalah distribusi, lokasi sentra produksi besar itu mayoritas di daerah timur Indonesia, sedangkan konsumsi terbesar berada di daerah barat. Permasalahan yang ketiga adalah  minimnya sarana dan prasarana distribusi.

Ketiga masalah tersebuat diatas seharusnya tidak perlu terjadi jika kepemimpinan nasional berfikiran besar dan kedepan. Banyak cara atau kebijakan yang dapat diambil untuk meningkatkan produksi sapi nasional, diantaranya adalah membangun sentra sentra pembudidayaan sapi beserta laboratorium pengembangan embrio sapi di berbagai daerah di seluruh Indonesia sehingga tidak diperlukan biaya distribusi sapi dan pastinya akan menekan harga daging sapi. Tentunya hal ini juga akan mereduksi tingkat penyelewengan (baca : korupsi ) oleh para birokrat yang bekerja sama dengan importir untuk menyedot uang rakyat atas nama sapi.



Gurihnya Daging Sapi Import 4.5 5 Fizzo's Blog 04/02/13 Nilai suap untuk mendapat jatah kuota impor daging sapi itu konon mencapai Rp 40 miliar. Sebenarnya berapa keuntungan yang didapat sebuah...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.