Potret Umum Pelajar dan Pendidikan di Indonesia

 on 24/07/12  

1. Tawuran

Tawuran semakin masssive dengan eskalasi dan bentuk yang sangat mengerikan dan menjurus sadistis. Jumlah tawuran pelajar pada 2011 yang terpantau mencapai 339 kasus dan memakan korban tewas 82 orang (sungguh sia-sia). Isi tas pun berubah dari buku menjadi celurit, gir motor, samurai dan klewang. Yang membuat aneh adalah mereka sepertinya  sudah terampil mengayunkan senjatanya kepada lawan dan tak ada rasa takut jika senjata mereka berhasil merobek anggota badan lawannya. Mereka juga bangga jika menenteng samurai untuk menakuti lawan. Disaat pelajar di negeri lain berkompetisi membuat robot, pelajar kita berkompetisi dalam kehancuran moral.

2. Miras


Data sebuah penelitian di Jakarta mengungkapkan bahwa sebanyak 64,7% pelajar pernah meminum minuman yang keras dan yang mengalami  gangguan kesehatan fisik sebanyak 60%, dan yang mengalami gangguan prestasi belajar sebanyak 44,4%.
Pelajar yang berusia 12 tahun dan mengkonsumsi alkohol  mempunyai peluang untuk ketergantungan seumur hidup pada alkohol sebesar 40,6% dibandingkan bagi yang memulai mengkonsumsi alkohol pada usia 18 tahun sebesar 16,6%.
Mengkonsumsi alkohol di usia belia  diasosiasikan dengan resiko besar seperti hubungan seksual tanpa alat pelindung, multi pasangan, berhubungan seksual dalam kondisi mabuk berat, dan tentunya kehamilan, masalah-masalah pendidikan, penyalahgunaan obat, kenakalan remaja, masalah-masalah ketenagakerjaan, penyalahgunaan obat, tindak kejahatan dan kekerasan.

3. Seks Bebas

Data survey dari KPAI, Sebanyak 32 persen remaja usia 14 hingga 18 tahun  pernah berhubungan seks dimana 21,2 persen remaja putri di Indonesia pernah melakukan aborsi. Selebihnya, separuh remaja responden survei mengaku pernah bercumbu ataupun melakukan oral seks dimana 97 persen perilaku remaja diilhami pornografi di internet.

4. Menyontek

Orientasi belajar siswa-siswi di sekolah hanya untuk mendapatkan nilai tinggi dan lulus ujian, inilah yang membuat mereka mengambil jalan pintas, tidak jujur dalam ujian atau melakukan praktek mencontek. Anehnya perbuatan menyontek tersebut dibiarkan saja oleh pengawas ujian. tidak adanya sanksi, maka orang akan cenderung mengulangi lagi. Jelas ini merugikan siswa-siswi yang rajin belajar, karena objektifitas penilaian tidak ada sama sekali yang dilihat hasil ujian bukan keseluruhan proses dalam pembelajaran.
Dampak buruk mencontek :
Hilangnya Rasa Percaya Diri, Tidak Bisa Menjadi Diri Sendiri dan Menghargai Pendapat Diri Sendiri, Menghancurkan Kreatifitas, Menumbuhkan Sifat Malas Belajar, Menumbuhkan Sikap Tidak Jujur, Menimbulkan Sikap Menghalalkan Berbagai Cara Untuk Mencapai Tujuan dan  Tidak Bisa Menghargai Diri Sendiri

5. Narkoba

Menurut data Badan Narkotika Nasional (BNN) sekitar 1,5 persen dari seluruh penduduk Indonesia atau sekitar 3,2 juta hingga 3,6 juta adalah pemakai narkoba, dari jumlah tersebut, 1,1 Juta pemakai narkoba adalah pelajar dan mahasiswa dimana 15 ribunya harus meregang nyawa setiap tahunnya. Tak kurang dari 78 persen korban yang tewas akibat narkoba merupakan anak muda berusia antara 19 s.d 21 tahun.

6. Pornografi

Dampak buruk pornografi pada pelajar :
- Membuat seseorang cenderung tertutup dalam pergaulan.
- Cenderung agresif ketika memandang lawan jenisnya.
- Pelecehan seksual
- Melemahkan daya ingat Sulit konsentrasi dan Tidak percaya diri
- Kelainan sexual.
- Meniru

7. Bullying

Saat masa orientasi siswa salah satu hal yang paling ditakuti oleh rata-rata calon siswa/pelajar di suatu sekolah.  Tak jarang banyak siswa baru yang di bully atau diejek maupun dikerjai habis-habisan oleh sesama teman maupn kakak kelas. Bullying dapat berupa :
Penyerangan fisik: memukul, menendang, mendorong, dan seterusnya
Penyerangan verbal: mengejek, menyebarkan isu buruk, atau menjuluki sebutan yang jelek
Penyerangan emosi: menyembunyikan peralatan sekolah, memberikan ancaman, menghina
Penyerangan rasial: mengucilkan anak karena ras, agama, kelompok, dst
Penyerangan seksual: meraba, mencium, dan seterusnya.
Efek yang paling berbahaya dari Bullying adalah guncangan jiwa hingga mengalami depresi, prestasi akademis menurun drastis, malas pergi kesekolah, menjadi penakut, sering marah-marah, mudah tersinggung, sering berbohong, menarik diri dari pergaulan dan bahkan banyak yang mencoba bunuh diri.

8. Rokok

Konsumsi rokok oleh para pelajar terus meningkat mencapai 6,2 kali lipat setiap tahunnya yaitu sejumlah 71.126 orang. Jumlah perokok remaja berdasarkan Global Youth Tobacco Survey 2009 menunjukkan 20,3 persen pelajar SMP merokok.  Satu dari tiga remaja 37,3 persen pernah merokok dimana 30,9 persen anak sebelum umur 10 tahun. fakta lain adalah 70 % pelajar perokok di Indonesia datang dari keluarga miskin. Fakta yang lebih mencengangkan adalah tiga juragan rokok Indonesia jadi orang terkaya dengan menjual tembakau yang meracuni 100 juta perokok Indonesia, yang berarti 20 juta pelajar kita ikut menyumbang kekayaan para konglomerat Indonesia.

9. Geng Motor

Tayangan sinetron, kekerasan orang tua di rumah, games on line dan pergaulan remaja, disinyalir sebagai penyumbang terbesar bagi tumbuhnya benih kekerasan pada diri pelajar kita yang terekspresi kedalam geng-geng motor. Balap liar dan penyerangan yang menimbulkan korban jiwa menjadi bagian dari aktifitas geng motor pelajar. Di Jakarta dan sekitarnya, menurut Indonesian Police Watch (IPW) ada sekitar 80 titik lokasi ajang balap liar oleh para anggota geng motor di jakarta ini dengan jumlah 60 orang tewas per tahunnya.

10. Bolos

Fenomena bolos saat jam belajar mengajar adalah suatu hal yang sudah menjadi kebiasaan buruk bagi sebagian pelajar di Indonesia. mereka dapat ditemukan di warnet, Mall dan Kafe-kafe.
Pengaruh membolos dalam prestasi belajar adalah bisa mengakibatkan tidak naik kelas terhadap siswa-siswi yang sering membolos.

11. Pelacuran 
Dikarenakan kualitas pendidikan yang  jauh dari nilai-nilai ketakwaan, ekonomi yang lemah ,besarnya biaya hidup dan mahalnya pendidikan  sehingga menimbulkan pelacuran di kalangan pelajar. Keinginan hidup mewah dan hedonisme juga salah satu faktor yang menyebabkan tingginya angka pelacuran pelajar.  Bukan hanya itu, ternyata banyak juga pelajar pria yang menjadi langganan dari para pekerja seks komersial (PSK).


Selama kita tidak bisa mengatasi masalah-masalah diatas, selama itu pula Indonesia tidak akan keluar dari lubang jarum krisis berkepanjangan, hal ini dikarenakan  para pelajar adalah para penerus estafet kepemimpinan bangsa ini, dan selama yang dicetak adalah kader-kader bermasalah, maka indonesia akan terkubur dalam persaingan dunia.


Potret Umum Pelajar dan Pendidikan di Indonesia 4.5 5 Fizzo's Blog 24/07/12 1. Tawuran Tawuran semakin masssive dengan eskalasi dan bentuk yang sangat mengerikan dan menjurus sadistis. Jumlah tawuran pelajar pada...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.