Garuda Pancasila
Burung
garuda yang digantungi perisai itu ialah lambang tenaga pembangun.
Dikenal dalam peradaban nusantara, mitos yang dilukiskan di candi Dieng,
Prambanan, dan Panataran. Ada kalanya dengan memakai gambaran berupa
manusia dengan berparuh burung dan bersayap, sebagaimana di Dieng yang
sangat mirip dengan gambaran dewa Horus di Mesir. Kemudian di candi
Prambanan dan Sukuh rupanya seperti burung dengan paruh panjang yang
melambangkan proses perjalanan kepada keabadian. Meskipun rupanya agak
berbeda, tetapi ide dan konsepnya sama dengan mitos burung phoenix yang
menjadi salah satu dari sekian banyak simbol Freemasonry. Sedangkan
untuk bendera negara yang terdiri dari merah-putih, oleh penyuka
teori-teori
secret society, symbology, elite system, dan
sebagainya, merah-putih merupakan alegori mistik lambang papan catur
hitam-putih dalam tradisi Freemason yang ide dasarnya diambil dari
floor checkered.
Bentuk alegori lainnya seperti biru-putih pada bendera Israel. Dan
masih banyak lagi hidangan permainan simbol semacam ini, terutama yang
diperuntukkan bagi Indonesia dan pondasi-pondasi negaranya.
Dewa Horus
Perancang
Lambang Negara Indonesia atau Garuda Pancasila adalah Sultan Hamid II.
Jika melihat fakta yang ada sekarang ini, tentu kita harus melihat
perjuangan dalam waktu penjajahannya juga. Lalu bagaimana dengan sosok
Sultan Hamid II? Sultan Hamid II adalah sebuah gelar dengan nama asli
Syarif Abdul Hamid Alkadrie. Ia mewarisi darah masonik dari garis Abdul
Rachman, Sultan Pontianak yang terdaftar dalam Freemason di Surabaya
pada 1944. Jenjang pendidikan Sultan Hamid II adalah sekolah dasar
Belanda, bahkan termasuk salah seorang Indonesia yang disekolahkan di
sekolah militer Belanda di Breda.
Sultan Hamid II
Gerakan
pemuda seperti Boedi Oetomo atau perkumpulan Jong dari berbagai
propinsi, sejatinya adalah senjata kelompok Freemason atau dalam bahasa
Belanda Vrijmetselarij yang turut berperan dalam proses kemerdekaan
Indonesia, di mana kemerdekaan Indonesia sendiri bukanlah karena murni
berdasarkan ide kemerdekaan yang dicantumkan dalam Pembukaan UUD 45.
Melainkan atas gagasan untuk menjadikan Indonesia sebagai lahan perah
bagi kepentingan Freemason. Mengapa? Karena sejumlah tokoh bangsa adalah
anggota perkumpulan tersebut.
Monsterverbond
adalah kelompok elit dalam VOC yang terdiri dari tiga pilar seperti
disimbolkan dalam lambang mason. Dua pilar utama yang melambangkan pilar
Jachin dan Boaz adalah gerbang menuju pilar selanjutnya dalam simbol
kuil Solomon yang disebut altar batu. Monsterverbond dalam VOC
digerakkan oleh dua orang asing dan seorang pribumi. Sejatinya
Monsterverbond yang menjadi elit penggerak dalam VOC adalah bagian dari
kelompok Freemasonry atau Vrijmetselarij. Dalam sejarah Indonesia pola
ini terus menerus dipertahankan. Oleh karena itu banyak tokoh-tokoh di
era awal kemerdekaan Indonesia juga masuk dalam kelompok Freemasonry
ini, dan tanpa pernah ditulis di buku-buku sejarah sekolahan, merupakan
rekanan dengan tokoh-tokoh VOC.
Perisai
pada dada Garuda serupa dengan perisai-perisai di beberapa negara yang
dikendalikan oleh Freemason, seperti contohnya Inggris. Atau jauh ke
belakang sama halnya dengan lambang Ksatria Templar yang kerap
diasosiakan dengan pemuja setan yang menyembah Dajjal. Lambang bintang
lima di dada Garuda adalah simbol kepala Baphomet, kambing jantang
jelmaan iblis. Sengaja ditaruh terbalik untuk mengaburkan bintang
pentagram tersebut. Adapun lambang rantai merupakan simbol untuk garis
darah (
bloodline) kelompok illuminati atau sejenisnya yang
menjaga (gatekeeper) keberlangsungan gerakan freemason. Pohon Beringin
adalah simbol pohon Sephiroth dalam tradisi mistik Kabbala. Kepala
Banteng adalah simbol sapi Samiri yang menjadi sesembahan orang Yahudi
ketika Moses meninggalkannya. Dan terakhir adalah padi dan kapas yang
tidak ada bedanya dengan zaitun dan gandum yang digenggam elang Amerika
Serikat, simbol kesuburan atau sumber kehidupan utama kehidupan manusia
yang dijadikan lahan perah, atau sumber daya yang harus dihisap dan
dikendalikan oleh Freemason. Intinya adalah Garuda Pancasila dianggap
murni representasi simbol-simbol Freemason, Knight Templar, Illuminati,
dan sebagainya yang dianggap sebagai pengikut Dajjal.
Berikut
di atas adalah sebagian kecil dari tudingan kelompok-kelompok penggemar
teori konspirasi seputar Freemasonry, Illuminati, Anti-Kristus, dan
sebagainya. Kalau di Indonesia fenomena semacam ini kadang dikaitkan
dengan propaganda meninggalkan bentuk negara dan sistem pemerintahan
NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45, sambil mengelukan serta
mengusung ideologi Negara Islam. Entah dengan berkedok organisasi dan
atas nama apapun, yang telah banyak disebarluaskan di Indonesia. Karena
mereka berpendapat bahwa cengkraman Freemason di Indonesia begitu kuat,
saking kuatnya telah menghapuskan 7 kata sakral dari piagam Jakarta
sebagai cikal bakal Pancasila, dan menjadikan Pancasila sebagai poros
ideologi sekuler utama untuk Indonesia. Termasuk dengan bentuk NKRI yang
telah final ini ialah hasil rekayasa kesesatan yang sangat gamblang.
Pancasila dalam Doktrin Zionisme dan Freemasonry
Gerakan
Zionisme dan Freemasonry di seluruh dunia sesungguhnya memiliki asas
yang sama. Asas dari dua gerakan ini disebut “Khams Qanun”, lima sila,
atau Panca Sila. Kelima Sila itu adalah:
1. Monotheisme
2. Nasionalisme
3. Humanisme
4. Demokrasi
5. Sosialisme
Penjelasan tentang lima sila yang terdapat dalam doktrin Yahudi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Monotheisme: Kesatuan Tuhan (Ketuhanan yang Maha Esa)
Hendaklah
bangsa Yahudi bertuhan dengan Tuhannya masingmasing dan merupakan
kesatuan gerak. Maka hai orang-orang atheis dan bebas agama di kalangan
bangsa Yahudi hendaklah engkau pun bertuhan dengan tuhanmu sendiri
bukankah alam pun tuhanmu dan bukankah kudrat alam pun tuhanmu juga?
Kalian berlainan agama, kalian berlainan kepercayaan, kalian berlainan
keyakinan, tetapi kalian harus bersatu dan gunung zionisme telah
menan-timu. Hendaklah kalian tenggang menenggang, hormat menghormati hai
Yahudi seluruh dunia!
2. Nasionalisme - Kebangsaan :
Berbangsa satu bangsa Yahudi, berbahasa satu bahasa Yahudi dan bertanah
air satu tanah air Yahudi Raya (Israel Raya).
3.
Humanisme: Kemanusiaan yang adil dan beradab berlakulah, janganlah
kalian menjadi peniru bangsa Babilon yang telah membuangmu, tetapi bagi
luar bangsamu dan yang hendak membinasakanmu, kalian adalah bangsa besar
dan engkau pun jika keperluanmu mendesak.
Ber-lakulah Syer Talmud baginya, seperti nyanyian Qaballa berbunyi:
“Taklukanlah
mereka,binasakanlah mereka akan mengambil hakmu, engkau adalah
setinggi-tinggi bangsa seumpama menara yang tinggi. Gunakanlah hatimu
ketika menghadapi sauda-ramu, karena mereka itu keturunan Yaqub,
keturunan Israel. Buanglah hatimu ketika menghadapi lawanmu karena
mereka itu bukan sekali-kali saudaramu, mereka adalah kambing-kambing
perahan dan harta mereka adalah hartamu, rumah mereka adalah rumahmu,
tanah mereka adalah tanahmu”, (Syer Talmud Qaballa XI :45).
4.
Sosialisme: Keadilan sosial yang merata pada masyarakat Yahudi,
sehingga setiap orang Yahudi menjadi seorang kaya raya dan menjadi
pimpinan dimana pun ia berada, dan menjadi protokol pembuat program.
Dalam Nyanyian Qaballa Talmud dikatakan:
“Dengan uang kamu
dapat kembali ke Yudea, ke Israel karena agama itu tegak dengan uang
dan agama itu uang, sesungguhnya wajah Yahwe sendiri yang tampak olehmu
itu adalah uang! Cintailah Zion, cintailah Hebran, cintailah akan Yudea
dan cintailah seluruh tanah pemukiman Israel, karena engkaulah bangsa
pemegang wasiat Hebran tertua yang berbunyi: ”Cinta pada tanah air itu
sebagian dari iman!” (XL : 46).
5. Demokrasi: Dengan
cahaya Talmud dan Masna dan segala ucapan imam-imam agung bahwa telah
diundangkan “Bermusyawarahlah dan berapatlah dan berlakulah pilihan
kehendak suara banyak itu karena suara banyak adalah suara Tuhan!”
Asas Zionisme atau Khams Qanun:
1. Internasionalisme
2. Nasionalisme
3. Sosialisme
4. Monotheisme Cultural
5. Demokrasi
Asas
Freemasonry dan Zionisme pada dasarnya sama, yang berbeda hanya urutan
saja. Keduanya diilhami oleh ajaran Talmud, kitab suci agama Yahudi?
Pengaruh Doktrin Zionisme/Freemasonry terhadap Tokoh Pergerakan Dunia
Gerakan
Zionisme yang diemban dengan baik oleh gerakan Freemasonry, telah
berhasil meng-garap korban-korbannya, baik di Eropa maupun di Asia. Hal
ini terbukti dengan apa yang terjadi di Perancis dan di negara-negara
Asia Tenggara. Freemasonry Perancis pada 1717 M berasaskan Plotisma.
Istilah
Plotis merupakan istilah khas mereka yang disebutkan berasal dari
dialek Yunani Koin. Plot berarti ambang atau terapung. Plotisma adalah
suatu paham untuk mengambangkan segala ajaran di luar Freemasonry.
Jika
telah mengambang disuntikkanlah paham-paham bebas dari Freemasonry itu.
Freemasonry Perancis pada 1717 M itu terpaksa memasukkan kata-kata
“Ketuhanan” dan “Triko-nitas” untuk menarik simpatik golongan Katolik.
Lima dasar dari Freemasonry Perancis:
1. Nasionalisme
2. Sosialisme
3. Demokrasi
4. Humanisme
5. Theologi Kultural.
“Hai
saudara-saudaraku dengan plotisme kita pun mendapat kunci pembuka
seribu pintu kemenangan, dengan plotisme kita mempunyai seribu kunci
etika pergaulan.” (Siasah Masuniyah muka 43).
Dalam dasar Freemasonry Italia terdapat perbedaan sedikit:
1. Nasionalisme
2. Trinitas
3. Humanitas
4. Sosialisme
5. Demokrasi.
Dalam dasar Freemasonry Palestina terdapat sedikit perbedaan pula:
1. Nasionalisme
2. Monotheisme
3. Humanisme
4. Sosialisme
5. Demokrasi
Pandit Jawarhal Nehru pernah mempunyai gagasan dasar negara India merdeka, yang dibahas di depan Indian Kongres Panc Svila:
1. Nasionalisme
2. Humanisme
3. Demokrasi
4. Religius
5. Sosialisme
Bandingkan dengan San Min Chu I dari Sun Yat Sen:
1. Mintsu
2. Min Chuan
3. Min Sheng
4. Nasionalisme, Demokrasi dan Sosialisme
Bandingkan dengan lima asas dari Muhamad Yamin, yaitu:
1. Perikebangsaan
2. Perikemanusiaan
3. Periketuhanan
4. Perikerakyatan
5. Kesejahteraan rakyat
Bandingkan dengan lima asas dari Soepomo:
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir batin
4. MusyawarahKeadilan rakyat
Bandingkan dengan lima asas dari Soekarno:
1. Nasionalisme (Kebangsaan)
2. Internasionalisme (Kemanusiaan)
3. Demokrasi (Mufakat)
4. Sosialisme
5. Ketuhanan
Bandingkan
dengan lima asas Aquinaldo, pimpinan Nasionalis Filipina. Lima asas ini
disebut asas yang lima dari gerakan Katipunan. Sesungguhnya lima asas
Katipunan ini disusun oleh Andres Bonifacio 1893 Masehi:
1. Nasionalisme
2. Demokrasi
3. Ketuhanan
4. Sosialisme
5. Humanisme Filipina
Bandingkan dengan empat asas Pridi Banoyong dari Thailand pada 1932 M:
1. Nasionalisme
2. Demokrasi
3. Sosialisme
4. Religius
Prinsip
indoktrinasi Zionisme, agaknya cukup fleksibel karena mampu beradaptasi
dengan pola pikir pimpinan politik di setiap negara. Mengenai
urut-urutannya boleh saja berbeda, tetapi prinsipnya tetap sama, mengacu
kepada doktrin baku Zionisme.
Sumber: Buku 'Doktrin
Zionisme dan Ideologi Pancasila': "Menguak Tabir Pemikiran Founding
Fathers RI. Editor: Muhamad Thalib dan Irfan Awwas". Penyusun: Rinaldi.
Sumber :
https://www.facebook.com/notes/komunitas-anti-illuminati-indonesia/garuda-pancasila-dan-tata-dunia-baru/155097491267143